Palangkaraya News - Rokok elektrik vape sudah tidak asing di dengar. Baru-baru ini peneliti memperingati bahayanya rokok tersebut.
Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Cakifornia (USC) San Diego, Amerika Serikat sering melihat merek rokok elektrik vape di Inggris dan AS. Rokok tersebut dijual dan cukup populer dikonsumsi.
Lalu mereka mencoba mengambil sampel rokok elektrik vape dengan merek JUUL yang merupaka pemasok rokok elektrik yang cukup terkenal.
Baca Juga: Tak Kalah dengan PNS, Karyawan BUMN punya Program Jaminan Sosial yang Beragam
"Rokok elektrik berbasis pod ini baru menjadi populer dalam lima tahun terakhir, jadi kami tidak tahu banyak tentang efek jangka panjangnya terhadap kesehatan," ujar Dr. Laura Crotty Alexander dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal eLife dan merupakan studi pertama yang menilai bagaimana rokok elektrik vape dalam perangkat JUUL dapat memengaruhi organ tubuh penggunanya.
Peneliti menggunakan tikus untuk menguji coba rokok elektrik vape tersebut.
Mengejutkannya, peneliti melihat tanda-tanda peradangan pada hewan tersebut, lalu mereka menemukan sejumlah perubahan yang mengkhawatirkan.
Artikel Rekomendasi