Kronologi Penemuan Mayat di Gudang Kimia Farma Samarinda, Begini Kata Polisi

- 21 Maret 2024, 16:19 WIB
Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi/

PIKIRAN RAKYAT PALANGKARAYA - Hasil penyelidikan terkini terkait penemuan jenazah di gudang Kimia Farma berinisial BMJ (56) menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antara jenazah dengan Kimia Farma berdasarkan data pasien dan pengambilan obat.

"Penyelidikan dilakukan oleh tim penyidik Polsek Samarinda Kota, bersama Satreskrim Polresta Samarinda," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli saat konferensi pers di Mapolresta Samarinda, Rabu, 20 Maret 2024.

Ia menceritakan kronologi kejadian bermula saat seorang ibu memasuki apotek dan menuju ruang racik obat sambil membawa kantong kresek hitam.

Baca Juga: 69 Etnis Rohingnya Jadi Korban Kapal Karam di Aceh, Terapung 21 Mil dari Pelabuhan Jetty Ujong Karang

Saksi di lokasi mengira kantong tersebut berisi sampah dan melihat ibu tersebut menuju ke taman belakang untuk mencuci tangan.

Lanjutnya, berawal dari Rumah Sakit Jiwa Atma Husada, di mana BMJ sedang menjalani kontrol dan pemeriksaan. Setelah meminta minum dari suaminya, ia ditinggal sendirian sementara suaminya menunggu obat.

Ketika suaminya kembali, ia tidak menemukan istrinya dan upaya menghubungi melalui ponsel tidak berhasil.

"Kantong kresek yang ditemukan di musala berisi bungkus makanan kecil. Seorang petugas Kimia Farma yang ingin menggunakan toilet menemukan kantong tersebut dan membuangnya ke tempat sampah, mengira itu adalah sampah," kata Ary.

Ia juga menerangkan bahwa jenazah seorang perempuan di gudang Kimia Farma, Jalan P Hidayatullah memang ditemukan di bagian belakang gudang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang sudah tidak terpakai.

"Kami telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan jenazah perempuan berinisial BMJ (56) dengan barang bukti berupa ponsel dan dompet yang berisi uang Rp110 ribu," ujar Ary.

Ia menyampaikan bahwa autopsi telah dilakukan dan pihaknya sedang menunggu hasil digital forensik untuk mengetahui penyebab kematian.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x