Palangkaraya News-Mahalnya harga Pertamax dengan harga subsidi Rp. 12.500 perliter membuat masyarakat sebagai pengguna kendaraan beromotor beralih ke Pertalite dengan harga Rp. 7650 perliter
Mengingat selisih harga Pertamax dan Pertalite cukup besar menjadi salah satu alasan masyarakat pengguna BBM beralih ke Pertalite
Dilansir Palangkaraya News dari akun instagram infoplk, banyaknya netizen yang mengirimkan pesan DM melalui akun tersebut.
Baca Juga: Lestarikan Budaya Daerah, Pagelaran Wayang Kulit Tayang di TVRI Kalteng
Baca Juga: Kalteng Menempati Peringkat 5 Dalam Penyerapan APBD
"Tapi anehnya, berdasarkan banyaknya DM yang masuk ke @infoplk, dikatakan bahwa di kota lain seperti Banjarmasin dan Kuala Kapuas aman-aman saja alias tidak terlihat adanya antrean Pertalite di SPBU"." Admin infoplk
salah satu warga berkomentar @xgazali " itu oleh Pertamx naik, jadi yang pakai Pertamax pindah ke Pertalite
Dalam akun @tris_septianingsih juga menyampaikan "Lebih enak tuh, yang pelangsir dikasih tanda dan diberikan antrian khusus atau ditunjuk salah satu SPBU khusus pelangsir. Ini mungkin pihak SPBU dan pemerintah wajib lebih tegas dan kreatif. Padahal SPBU kita ditengah kota banyak loh.. Harusnya antrian panjang dimana2 ga terjadi".
Kita semua berharap sebagai warga Talimantan Tengah, harga BBM Pertamax kembali stabil dan terjangkau agar tidak terjadi antrian panjang di SPBU.***
Artikel Rekomendasi